aku balik lagi dengan TM chapter 3~~
hahaha
ok, selamat membaca~
silahkan bayangkan cwe2 disini adalah kalian~
happy reading ^^. and don't forget to comment..

Title: Troublemaker

Cast: K-Pop
- Yunho x Soohyo
- Minho -
- Onew x Eunrim
- Yoochun -
- Key x Ahmi
- Ryeowook x Kirin
- Siwon x Neulah
- Changmin x Mingi
- Taemin x Seulsung
- Jaejoong x Sungmi
- Heechul -
- Kangin -
- n' other di chap berikutnya

Genre: Drama school (maybe), straight.

Author: Aichi_Isti *me

SungMi memasang haedset ketelinganya. Terdengar lagu Incomplete yang dinyanyikan oleh Hero DBSK. Ia menutup matanya menikmati lagu itu.
Pesan masuk keponselnya. Ia membuka matanya lalu membaca pesan dari AhMi.
To: SungMi
From: AhMi
Shiro. Sepertinya dia sedang bad mood.
Lain kali saja lah.
T,T
SungMi berdecak kesal. Lalu ia membalas pesan AhMi.
To: AhMi
From: SungMi
P-E-N-A-K-U-T !!!
XP
Aku saja berani mengikuti JaeJoong sunbae?!
SungMi me-send pesannya. Delivered. Ia kembali menikmati lagu yang sempat terpotong tadi.
Drrtt,,drrttt..
Balasan dari AhMi, ia membaca pesan itu.
To: SungMi
From: AhMi
Tapi kau hampir ketahuan oleh JaeJoong sunbae!
SungMi mengerutkan keningnya. Ia membalas pesan dari AhMi dengan sedikit kesal.
To: AhMi
From: SungMi
Yang penting aku ada usaha!!!!
SungMi mengirim pesan balasannya. Beberapa saat menunggu tak ada balasan dari AhMi. SungMi menyimpulkan AhMi tidak akan membalas pesannya. Ia kembali merebahkan tubuhnya seraya mendengarkan lagu yang sudah berganti Toki Wo Tomete.

***

Suara langkah kaki menuruni tangga membangunkan SungMi yang sudah terlelap. Ia melirik jam yang ada dimeja sebelah ranjangnya. Jam sepuluh malam. Kemudian ia turun dari ranjangnya dan melangkah gontai keluar kamar.
Ditangga SungMi melihat AhMi dan Key yang sedang berjalan. Sepertinya Key akan pulang.
Terdengar suara mesin motor yang dinyalakan. AhMi melambaikan tangannya bersamaan suara motor yang semakin terdengar menjauh. Lalu AhMi menutup pintu dan menguncinya.
“Dia sudah pulang?” tanya SungMi dari tangga pada AhMi yang sedang berjalan kearahnya.
“Ne,” jawab AhMi singkat. SungMi menganggukan kepalanya. Ia berbalik bermaksud kembali kekamarnya.
“SungMi tunggu!” panggil AhMi, ia sedikit berlari mendekati SungMi.
“Ikut aku, ada sesuatu yang ingin aku tunjukan,” sambungnya seraya menarik tangan SungMi dan membawanya kekamar AhMi.

***

EunRim menutup pintu pagar rumahnya. Saat berbalik ia terlihat kaget, tapi sesaat kemudian seulas senyum terukir dibibirnya.
“Kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau mau menjemput?” tanya EunRim. Ia mendekati Onew yang berada diatas motornya.
“Tadinya memang tak ada niat menjemput. Tapi tadi dijalan, aku pikir kau belum berangkat. Jadi aku kesini,” jawab Onew seraya memberikan helm pada EunRim.
EunRim mengangguk lalu menerima helm itu dan memakainya. Ia naik keatas motor kemudian melingkarkan tangannya pada pinggang Onew.
“Siap?” tanya Onew memastikan.
“Ne, kajja!”
Onew menyalakan mesin motornya. Dan mereka berangkt bersama menuju sekolah. Dipersimpangan motor berhenti karena lampu merah.
“Lampu merah ya?” tanya EunRim mendongakan kepalanya.
“Ne. Semoga kita tidak terlambat,”
EunRim melihat sekeliling, didaerah pertokoan ini selalu ramai, walaupun pada jam kerja.
Mata Eunrim terhenti disebuah mobil. Tidak, bukan mobil. Tapi orang-orang yang sedang berdiskusi disamping mobil itu. Salah satu orang itu ada yang ia kenal. Ya, itu JaeJoong sunbae.
EunRim mengerutkan keningnya. Wajah Jaejoong terlihat khawatir. JaeJoong mengatupkan tangannya seperti memohon. Lalu tiba-tiba ia menoleh kebelakang. EunRim mengikuti arah pandangan JaeJoong. Dilihatnya YunHo yang sedang berlari menuju JaeJoong seraya meneriakan nama JaeJoong dan berkata ‘andwae!’.
Sementara itu JaeJoong beserta beberapa orang itu masuk kedalam mobil. Mobil pun melaju meninggalkan YunHo yang masih berlari. Merasa tak terkejar, YunHo berhenti. Ia mengepalkan tangannya, lalu ia menendang kaleng yang kebetulan ada didepannya. Ia terlihat kesal.
YunHo merogoh saku jaketnya dan mengambil ponsel dari sana. Lalu ia menghubungu seseorang dengan wajah yang kesal dan panik.
Lampu berubah hijau. Semua kendaraan didepannya perlahan maju, begitu juga motor yang dibawa Onew.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan JaeJoong sunbae? Dan kenapa YunHo sunbae begitu khawatir? Berbagai pertanyaan mulai menghinggapi kepala EunRim.

***

“Bawa ini dan katakan pada anak-anak kalau saya akan datang sepuluh menit lagi,” ucap Kim songsenim seraya menyerahkan tumpukan buku catatan pada SooHyo. SooHyo menerima buku-buku itu, ia membungkukan badannya lalu keluar dari ruangan guru.
Dengan hati-hati SooHyo membawa buku-buku itu. Tiba-tiba ia terhenti oleh pembicaraan YooChun dengan ketua osis SiWon.  “Arrasoe?” tanya SiWon
Meresa aneh dengan apa yang mereka bicarakan, SooHyo bersembunyi dibalik dinding, memdengarkan percakapan mereka.
“Ne arrasoe, tapi kau yakin ini tidak akan dicuriagai?” YooChun mengibas-ngibaskan sebuah amplop coklat ditangannya.
“Tentu saja. Lagi pula, kau pun akan menjadi penerus perusahaan keluargamu kan?” ujar SiWon menyakinkan.
“Ya, kau memang benar,”
“Jadi? Kau mau bekerja sama kan?” tanya SiWon tidak sabar.
SooHyo melihat sekeliling. Ia harus tahu, selain YooChun yang notabennya kakak angkat SooHyo dan SiWon si ketua osis. Ada siapa lagi disana.
SooHyo melihat RyeoWook berjalan kearahnya, kebetulan ruang kelas mereka hanya berbeda dua ruangan.
“RyeoWook-ssi?!” panggil SooHyo.
RyeoWook menoleh lalu tersenyum, “SooHyo?”. SooHyo berlari kecil lalu mengambil posisi disebelah kiri RyeoWook agar ia bisa melihat siapa saja yang sedang bersama YooChun oppa dan SiWon sunbae.
“Hmm, ini,,,” ia terus menengok kearah RyeoWook, sebenarnya bukan kearah RyeoWook, tapi kearah lorong tempat kakaknya berkumpul. lalu selain YooChun dan SiWon, ia melihat Key, HeeChul, dan Kangin.
“Mwo?” tanya RyeoWook heran. Ia pun ikut menoleh kearah kiri.
“Ah?! Ini-ini!” SooHyo berusaha agar RyeoWook tidak melihat kakaknya dengan ketua osis. RyeoWook kembali menoleh SooHyo heran.
“Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?”
Sekarang mereka sudah sedikit lebih jauh dari tempat kakaknya berkumpul.
“Hah? Eh? Itu,, hmm,” SooHyo terlihat masih berpikir. RyeoWook hanya diam menunggu kelanjutannya.
“Ya! RyeoWook-ssi, ada salam dari KiRin?!” entah apa yang SooHyo pikirkan, tiba-tiba saja ucapan itu keluar dari mulut SooHyo.
“Keurae?” RyeoWook terlihat kaget dan tidak percaya.
SooHyo menganggukan kepalanya dan tersenyum getir. Babo?! SooHyo!! Apa yang kau katakan? KiRin bisa membunuhmu!, SooHyo merutuki perkataanya sendiri.
“Eh, aku kekelas duluan ya,” SooHyo segera pergi sebelum RyeoWook bertanya lebih jauh lagi.

***

SooHyo masuk kedalam kelas, kemudian ia membagikan buku catatan yang ada ditangannya.
“Kim songsenim mana?” tanya Onew seraya menerima buku catatannya dari SooHyo.
“Sebentar lagi juga datang,” jawab SooHyo kembali membagikan buku catatan.
Setelah selesai, SooHyo duduk dibangkunya. Dengan ragu ia berbalik, lalu ia menggenggam tangan KiRin dan menatap KiRin penuh harap. KiRin yang sedang membaca novel berlonjak kaget dan menatap SooHyo aneh, “Kau kenapa?” tanyanya.
“KiRin~ mianhaeyo,” ucap SooHyo memohon.
“Nde? Minta maaf untuk apa?” tanya KiRin, ia bertambah heran.
“Tadi, aku berte,,”
“Anyeonghaesaeyo,” perkataan SooHyo terpotong oleh Kim songsenim yang baru datang. Semua murid duduk dengan rapi, begitu juga dengan SooHyo dan KiRin.
“Anyeonghaesaeyo,” jawab murid-murid. Lalu pelajaran pun dimulai dengan tenang.
SooHyo menoleh sekilas kearah belakang. Ia berencana setelah bel istirahat ia baru akan mengatakan hal itu pada KiRin.

***

Bel istirahat berbunyi. SooHyo dan sahabat-sahabatnya pergi kekanting sekolah yang luar. Hari ini mereka memutuskan untuk makan dikantin. SooHyo menawarkan diri untuk pergi memesan. Lalu ia ditemani KiRin memesan makanan yang sudah disebutkan oleh teman-temannya.
Setelah dipesan, mereka kembali ke meja mereka.
“Oh iya, tadi dikelas kau mau bilang apa?” tanya KiRin ingat kejadian dikelas tadi.
“Oh itu, tadi aku,,” SooHyo baru duduk ditempatnya.
“SooHyo! Tadi saat diperjalanan menuju sekolah aku melihat YunHo sunbae, dia terlihat kesal. Dan JaeJoong sunbae yang naik kemobil hitam,” ucapan SooHyo terpotong oleh perkataan EunRim.
“Kesal?” semua ikut memerhatikan percakapan itu. “Omo! Kau melihat mereka dimana?” tanya SooHyo menyadari sesuatu. SooHyo menekan beberapa deret nomor di ponselnya dan menekan tombol hijau.
“Didaerah pertokoan,” jawab EunRim.
“Joengmal? Aku tidak melihat mereka,” tanya Onew bingung.
“Kau kan memerhatikan jalan,” EunRim menjawab enteng.
“SooHyo memangnya ada apa?” tanya MinHo heran melihat sahabatnya tiba-tiba panik.
SooHyo masih sibuk dengan ponselnya. MinHo hanya menghela napas, merasa tidak diperhatikan.
MinHo melihat sekeliling. Tidak sengaja ia melihat YooChun yang sedang memerhatikan mereka. Dengan segera YooChun memalingkan wajahnya dan kembali mengobrol dengan HeeChul dan Kangin.
MinHo mengerutkan keningnya. Dilihatnya SooHyo yang menyimpan kembali ponselnya.
“SooHyo, dari tadi kakakmu memerhatikanmu,” ujar MinHo. Refleks SooHyo memandang sekitar. Dan ditemukannya kakaknya yang jauh diujung kantin.
SooHyo menggigit bibir bawahnya. Ia kembali mengingat kenapa ia bisa bertemu RyeoWook. Dan apa yang kakaknya lakukan.
Pesanan mereka datang. Semua memakan makanan masing-masing, tapi SooHyo memakan makanannya dengan malas.
Menyadari itu, Minho bertanya “SooHyo, waeyo?”. SooHyo menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Ia melanjutkan makannya.

***

“YooChun, kau yakin mau melakukan ini?” tanya HeeChul pada sahabatnya yang sedang memerhatikan adiknya.
YooChun menatap HeeChul, “Tentu saja, kau tidak percaya padaku?” YooChun balik bertanya.
“Bagaimana dengan dongsaengmu itu? Kau yakin dia tidak akan mengacau?” kali ini Kangin bersuara, padahal sedari tadi ia hanya makan dan mendengarkan pembicaraan kedua sahabatnya.
YooChun melirik SooHyo sekilas lalu kembali menatap HeeChul dan Kangin bergantian. Ia tersenyum sinis seraya berkata “Dia tak’kan berani melakukannya. Aku memegang kartu as miliknya,”

***

ChangMin mengerutkan keningnya. “Sebenarnya apa yang SiWon hyung rencanakan ya? Kenapa YooChun sunbae terlihat, aneh,” tanya ChangMin pada TaeMin.
TaeMin hanya mengangkat bahunya tanda tidak tahu. Ia pun ikut memerhatikan YooChun.
“Eh, RyeoWook mana?” tanya ChangMin yang baru menyadari satu temannya tidak ada.
“Molla. Emm, tapi sepertinya dia keperpustakaan,” jawab TaeMin.

***

Hari ini perpustakaan sekolah tidak begitu ramai. Kesempatan ini dipakai oleh club koran sekolah. Mereka berkumpul disalah satu meja didalam perpustakaan itu.
“Jadi begitu? Hmm, susah juga,” komentar MinGi setelah mendengar penjelasan SeulSung.
“Kesempatan kita masih sedikit,” timpal SeulSung.
“Dua hari ini JaeJoong sunbae tidak ada disekolah, jadi aku tidak bisa melakukan apa-apa,” kata SungMi memberi penjelasan.
“Lalu bagaimana dengan mu?” tanya SeulSung pada AhMi.
***
tbc~

chap 3!!!
hahaha, rasanya semakin gaje aja nie ff, haha
hmm, kaya'a emg bakal panjang bgt nie ff..
ok..
 gomawo yang udah mau baca, apalagi udah mau komen~~

0 komentar:

About this blog

Moshi-moshi minna-san!
welcome to my blog ^o^/ silahkan baca jika suka!! semoga isi blog ini bermanfaat ^.^ (meski ada beberapa postingan gaje ==" hehe)

jam

Diberdayakan oleh Blogger.
hai, buat k-lovers dan j-lovers ^o^/ watasi wa isti m(_ _)m... salam kenal ya ^^

jenis cerita apa yang kamu suka?