huaaaaa~~~~
gk nyangka udh chap 5!! hahaha #banggamode:on
hmm, mau ngomong apa lg ya????
yudh lah, lanjut aja... happy reading and don't forget to comment... ^^

Title: Troublemaker

Cast: K-Pop
- Yunho x Soohyo
- Onew x Eunrim
- Key x Ahmi
- Ryeowook x Kirin
- Siwon x Neulah
- Changmin x Mingi
- Taemin x Seulsung
- Jaejoong x Sungmi
- Minho -
- Yoochun -
- n' other di chap berikutnya

Genre: Drama school, straight.

Author: Aichi_Isti *me
***
 
Deng,, deng..
Dentingan jam taman pusat kota mengagetkan SungMi. Ia mendongakkan kepalanya melihat jam yang cukup jauh dari tempatnya sekarang berada, namun masih tetap terlihat karena besarnya ukuran jam itu. Pukul 19.00.
“Nona,, nona, ini pesanan anda,” panggil seorang pelayan.
SungMi menoleh dan tersenyum pada sang pelayan. Dengan tergesah-gesah ia merogoh tas kecilnya dan mengambil uang untuk membayar pesanannya. Setelah menerima sandwich yang ia pesan, ia keluar dari restoran itu dan berjalan menuju taman tempat jam raksaksa itu berada.
Jam raksaksa itu tepat berada ditengah-tengah taman. Disekeliling jam ada bangku yang disediakan bagi pengunjung taman. Pada malam kamis seperti ini taman tak terlalu ramai. Tapi itu lah yang diinginkan SungMi.
SungMi duduk disalah satu bangku ditaman itu. Ia membuka bungkusan sandwich dan memakannya.
“Tapi kenapa oppa menerimanya?”
Mendengar suara SooHyo, reflek SungMi menoleh. Dilihatnya SooHyo sedang bersama YunHo dan JaeJoong. JaeJoong?? SungMi membelalakang matanya dan segera berbalik agar mereka tak melihatnya.
“Aku tak punya pilihan SooHyo. Ini demi keluargaku!”
Kali ini suara JaeJoong yang terdengar. SungMi yang baru berdiri, kini ia duduk kembali.
“Kau punya Jae!”
Bentakan YunHo membuat SungMi kaget. Ia kembali menggigit sandwichnya, tapi telinganya masih fokus pada pembicaraan mereka.

***

“Kau punya Jae!” bentak YunHo geram, membuat JaeJoong menunduk. SooHyo segera mengusap tangan YunHo menenangkan.
“Sudahlah YunHo, ini urusanku!” balas JaeJoong, kali ini ia menatap YunHo.
YunHo mengacak rambutnya frustasi, “Tentu ini urusanku juga JaeJoong! Kau sahabatku!”.
“Tapi ini urusan keluargaku!”
“Sudah cukup! Hentikan!” teriakan SooHyo membuat YunHo dan JaeJoong diam seketika.
“Kenapa kalian jadi bertengkar?! Sadarlah! Kalian bersahabat sudah cukup lama!” SooHyo yang sedari tadi duduk diantara JaeJoong dan YunHo, kini berdiri menghadap kedua namja itu, lelah dengan perdebatan mereka.
“Sudahlah! Tujuan kita kesini bukan untuk bertengkar,” sambung SooHyo.
Untuk beberapa saat terjadi keheningan diantara mereka. SooHyo menghela napasnya, ia mengeluarkan kamera dari dalam tasnya dan mengarahkannya pada JaeJoong dan YunHo.
“Katakan Cheese!” sebelum SooHyo sempat menekan tombol untuk memotret. YunHo sudah menarik kamera kebawah dengan pelan.
“Hmm, sekarang begini saja. Kita,,”
Drrtt,, drrttt,,
Perkataan SooHyo terpotong oleh ponselnya. Ia merogoh saku celananya dan menatap layar ponsel.
“Sebentar ya. Kalian bicarakan ini lagi, tapi aku tidak ingin mendengar  perdebatan kalian!” ucap SooHyo. “Yeoboseyo? Umma, waeyo?” ia berjalan sedikit menjauh.
“Huft, jadi kau mau kan menerima bantuan kami?” YunHo mengalihkan pandangannya pada JaeJoong. Sedangkan orang yang ditanya masih  menatap jam raksaksa yang ada didepannya.
“Jae?” suara YunHo melembut, ia mulai khawatir pada sahabatnya itu.
Tiba-tiba ponsel JaeJoong pun bergetar. Ia segera mengangkan telepon yang masuk keponselnya. Melihat JaeJoong, YunHo hanya menghela napasnya.
SooHyo yang sedari tadi membelakangi YunHo dan JaeJoong berbalik untuk memastikan bahwa kedua namja itu masih ada. Ponselnya masih tetap setia melekat ditelinganya.
Kemudian ia menoleh, melihat jam taman. Namun pandangannya terhenti pada seseorang yang tidak jauh dari tempatnya berada. Seorang gadis. Gadis itu berdiri dan berjalan menjauh dengan ponsel yang melekat ditelinganya pula.
SooHyo menyipitkan matanya berusaha mengenali gadis itu. Lalu ia mengerutkan keningnya, menyadari siapa gadis itu. ‘Apa yang sedang SungMi lakukan seorang diri disini? Dia tidak bersama AhMi?’ batin SooHyo.
“SooHyo? SooHyo kau mendengarkan Umma kan?” suara Mrs. Park mengagetkan SooHyo. “Ne Umma, aku dengar,” ucapnya dan membalikkan badannya kembali membelakangi JaeJoong dan YunHo.
Sementara SooHyo sibuk kembali dengan Ponselnya, JaeJoong menutup sambungan telepon dan memasukan ponselnya ke kantong celananya.
Tiba-tiba JaeJoong berdiri dan mulai melangkah pergi. Tapi langkahnya terhenti. YunHo memegang tangan JaeJoong, tak membiarkan JaeJoong pergi begitu saja.
“Kau mau kemana Jae?” tanya Yunho
JaeJoong hanya diam, lalu ia berusaha melepaskan genggaman YunHo. Sayang, YunHo malah semakin menguatkan genggamannya.
“Jae, jangan bilang kau akan ikut perampokan itu?”
“Lepaskan Yun!” JaeJoong masih berusaha melepaskan tangannya.
“JaeJoong?!” teriakan YunHo tak memengaruhi JaeJoong. Ia menarik tangannya kuat dan membuatnya terlepas dari genggaman YunHo. Tanpa memperdulihkan YunHo, JaeJoong segera pergi dari tempat itu.
SooHyo yang menyadari kepergian JaeJoong, berjalan mendeketi YunHo yang masih mematung.
“Oppa, kenapa oppa membiarkan JaeJoong oppa pergi??”
“Aish! Dasar keras kepala!” YunHo menggerutu tanpa menggubris pertanyaan SooHyo.
“Sudahlah! Kajja!” sambung YunHo seraya menarik tangan SooHyo. Sedangkan yang ditarik hanya diam mematung.
YunHo menatap SooHyo heran. “Waeyo?” tanya YunHo.
“Memang kita mau kemana? Menyusul JaeJoong oppa?”
“Mana mungkin, ia tak’kan mau. Kita cari cara lain untuk membujuknya,” jawab YunHo tenang. SooHyo memiringkan kepalanya bingung.
Sebelum SooHyo mulai bertanya lagi, YunHo sudah memotong, “Hmm, sekarang kita jalan saja, kan masih jam 07.30,” ucap YunHo cepat, lalu merangkul SooHyo. Tapi SooHyo masih diam tak bergerak.
“Aku harus pulang oppa,” ujar SooHyo.
“Pulang?”
SooHyo mengangguk.
“Tapi Umma dan Appa mu kan sedang diluar kota, jadi tidak masalahkan kalau kau pulang malam. Lagipula hari minggu kemarin kau juga tidak menerima ajakan ku,” protes YunHo.
“Mianhae oppa, tapi aku benar-benar harus pulang. Umma bilang Appa akan menelepon kerumah untuk mengecek apakan aku dan YooChun oppa ada dirumah atau tidak. Yaa, oppa tahukan Appaku seperti apa,” ucap SooHyo lembut ‘Dan aku ingin mencaritahu tentang rencana YooChun oppa dan SiWon sunbae’.
YunHo menghela napas, “Arrasoe, arrasoe, aku antar kau pulang,”. SooHyo hanya tersenyum lembut.

***

ChangMin berjalan seraya menendang kaleng yang ada didepannya. Membuat suasana malam tidak terlalu sunyi.
Ia menggertakan giginya ketika ingat kejadian dirumahnya beberapa saat yang lalu. Kakaknya, SiWon hyung yang tiba-tiba saja mengatakan hal yang tidak seharusnya ia katakan ketika berada dirumah.
Kemudian ia menendang kaleng itu dengan sekuat tenaga karena kesal.
“Aauuw!” terdengar seseorang mengaduh.
“Omo! Jangan-jangan,” ChangMin sedikit berlari untuk melihat orang yang telah terkena kaleng yang ChangMin tendang.
Dilihatnya seorang gadis berambut sebahu terduduk. Gadis itu meringis kesakitan seraya memegangi dahinya.
“Gwenchanayo?” tanya ChangMin cemas. Ia membantu gadis itu berdiri.
“Aigo! MinGi-ah mianhae,”
“Aish! Jadi kau yang melempar kaleng itu?” tanya MinGi kesal.
“Mianhaeyo, aku tidak tahu kau ada disini,”
“Jangan hanya bilang maaf, ini sakit tahu!”
“Ne . Kajja, aku akan mengobatimu,”

Akhirnya MinGi mengikuti ChangMin menuju sebuah taman yang cukup sepi. MinGi duduk disalah satu bangku taman, sedangkan ChangMin berlari kesebuah minimarket dekat taman itu.
ChangMin kembali dengan membawa kapas dan plester. Tangan MinGi yang masih memegangi dahinya ditarik oleh ChangMin agar lebih mudah mengobatinya.
“Aigo, dahimu berdarah,” ucap ChangMin seraha membersihkan darah dengan kapas yang sudah basah.
“Itukan salah mu! Aauw, pelan-pelan!” ringis MinGi ketika kapas yang dipegang ChangMin secara tidak sengaja terkena lukanya.
“Mi-Mian, mianhae,” ChangMin menutupi luka itu dengan plester. “Nah, selesai,” ucapnya.
MinGi meraba lukanya dan tersenyum, “Gomawo.”
ChangMin membalas senyuman MinGi, “Hmm, sedang apa kau malam-malam begini? Sendirian lagi.”
“Aku baru pulang les,” jawab MinGi. Lalu ia menatap ChangMin tajam, “Kau sendiri?”
ChangMin mendengus, “Hanya jalan-jalan sebentar, malas pulang.”
“Malas? Kenapa?”
“Aku sedang tidak ingin melihat SiWon hyung,”
MinGi mengerutkan keningnya, ‘SiWon sunbae? Masalah? Apa ada hubungannya ya?’
“Ah, sudahlah. Hmm, kau mau menemaniku tidak? Aku malas pulang, tapi jalan sendirian juga bosan. Bagaimana?” tawar ChangMin.
“Hmm, boleh,” ucap MinGi, lalu ia berdiri, “Kajja,”
“Kemana?” tanya ChangMin bingung.
“Kenapa bertanya padaku? Yang meminta aku menemanimu kan kau. Jadi kau yang menentukan kita mau kemana. Bagaimana sih?!” ujar MinGi kesal.
“Owh, hahahaha,,,”
“Kenapa tertawa?”
“Hahahaha, Aniya. Kau itu lucu juga ya kalau sedang marah-marah. Hahaha,,”
MinGi memajukan bibirnya, cemberut. Lalu ia tersenyum melihat ChangMin tertawa. ‘Dia tampan juga kalau tertawa, kenapa aku baru sadar ya?’ batin MinGi, ia menggelangkan kepalanya menyadari apa yang baru saja ia pikirkan. ‘Tadi aku bilang apa?’ batin MinGi.
ChangMin berdiri dan berjalan mendahului MinGi. Disepanjang jalan mereka hanya terdiam, tak ada yang memulai percakapan, sibuk dengan pikirannya masing-masing.
“MinGi,” panggil ChangMin, MinGi menoleh. “Kepala Sekolah,” ChangMin terdiam sesaat, “Menurutmu, bagaimana Kepala Sekolah kita?” sambungnya.
MinGi memiringkan kepalanya, “Apanya?”,
“Sistem kerjanya,”
“Hmm, biasa saja. Sama seperti kepala sekolah kita yang dulu. Memang kenapa?”
ChangMin hanya diam, menatap lurus kedepan, tak ada reaksi apapun dari wajahnya.
“Sebenarnya,” MinGi berkata, tapi berhenti seketika, seakan masih memikirkan apa yang akan ia katakan. “Sebenarnya ada apa?” tanya MinGi akhirnya.
ChangMin menoleh, mereka masih tetap berjalan. “Aniya,” jawab ChangMin singkat, nada bosan disana.
“Jadi, sekarang kita mau kemana? Sejak tadi kita terus berjalan tanpa tujuan,” ucap MinGi mengalihkan perhatian melihat reaksi ChangMin.
“Mollayo,”  lagi-lagi jawaban ChangMin membuat MinGi sedikit kesal.
“Nde??” MinGi menghentikan langkahnya. ChangMin pun ikut berhenti dan berbalik menghadap MinGi.
“Ya, kita jalan dulu saja, mungkin ada tempat yang bagus, hehe,”
MinGi berdecak kesal. Baru ia akan mengatakan sesuatu, ChangMin sudah memotongnya, “Hmm, bagaimana kalau kita ke taman pusat kota?”
Sebuah senyum tersungging diwajah MinGi, “Taman kota? Boleh, sudah lama aku tidak kesana,” Ujar MinGi riang.

***
“Selain melibatkan organ, proses pencernaan juga melibatkan kelenjar-kelenjar pencernaan. Proses pencernaan diawali dengan masuknya makanan kedalam rongga mulut. Didalam rongga mulut pun terdapat sebuah kelenjar, yaitu kelenjar ludah,”  jelas Kim songsenim seraya menulis dipapan tulis, sesekali ia berbalik dan menjelaskan pada para murid.
“Enzim yang terdapat dikelenjar ludah adalah enzim amilase, ada yang tahu nama lain dari enzim amilase?” tanya Kim songsenim.
Semua murid diam, tak ada yang menjawab. Lalu NeulAh mengangkat tangannya. “Enzim amilase bisa disebut juga ptialin,” jawabnya yakin.
Kim songsenim tersenyum, ia berbalik dan kembali menulis sesuatu dipapan tulis, “Ya, enzim amilase atau disebut juga ptialin ini berfungsi untuk,,”
Tok,, tok,, tok,,
Perkataan Kim songsenim terpotong oleh ketukan pintu dari guru kesiswaan. Kim songsenim menoleh, kemudian ia berjalan keluar kelas.
Tak berapa lama setelah itu Kim songsenim masuk kembal kedalam kelas.
“Anak-anak kita mendapat murid baru dikelas ini,” ujar Kim songsenim membuat kelas sedikit ramai dengan bisikan-bisikan para murid.
“Ayo masuk,” titah Kim songsenim kearah pintu.
Lalu seorang namja berkulit putih masuk kedalam kelas. Ia berdiri didepan kelas menghadap para murid.
“Anyeonghaeseyo, jineun Lee DongHae imnida,” ucap namja itu memperkenalkan diri seraya membungkuk.
***
yey! hahaha, ada pemain baru~
makin banyak aja ya pemeran'a??
hehe...
yaaa, klo bingung pegangan aja ya..
hehe, becanda..
klo bingung tanya aja aka komen gitu. hehe
sebatas bilang 'lanjut' jga gk apa2 deuh, yg penting komen, (tp gk segitu'a juga, masa pelit sih cman buat ngetik beberapa kata doang,) hehe
ok,
gomawo yang udah mau baca, apalagi udah mau komen~

0 komentar:

About this blog

Moshi-moshi minna-san!
welcome to my blog ^o^/ silahkan baca jika suka!! semoga isi blog ini bermanfaat ^.^ (meski ada beberapa postingan gaje ==" hehe)

jam

Diberdayakan oleh Blogger.
hai, buat k-lovers dan j-lovers ^o^/ watasi wa isti m(_ _)m... salam kenal ya ^^

jenis cerita apa yang kamu suka?